Thursday, December 17, 2015

Review: Toy Story 3






Akhirnya, Toy Story diakhiri juga lewat Toy Story 3 yang dirilis 1 dekade setelah film keduanya (Toy Story 2). Bagi saya, Toy Story 3 merupakan penutup yang manis bagi trilogi Toy Story. Ibarat sebuah jamuan makan malam yang lezat, Toy Story 1 adalah appetizer yang menggugah selera, Toy Story 2 bagaikan hidangan utama yang mengenyangkan, maka Toy Story 3 serupa dessert berupa chocolate cake yang lembut, manis dan begitu lezat, namun di lain sisi cukup menyedihkan karena akhirnya kita menyadari bahwa jamuan makan malam yang luar biasa tersebut telah berakhir. Toy Story ditutup dengan sebuah film yang begitu indah, cantik, dan emosional. Sangat emosional bahkan ketika kita sadar bahwa Toy Story adalah film animasi, dengan tokoh mainan yang gag lain gag bukan cuma benda mati. Toy Story 3, jelas merupakan sebuah penutup yang benar-benar sesuai dan unforgettable untuk mengakhiri petualangan Woody, Buzz dan teman-temannya.


Kalau di episode sebelumnya, kita melihat bahwa Woody berusaha tegar untuk menghadapi masa depan, bahwa suatu saat ada kemungkinan Andy akan melupakannya, maka di Toy Story 3 kejadian tersebut akhirnya benar-benar terjadi. Andy sudah dewasa dan akan berkuliah, maka sudah sepantasnya ia mengucapkan perpisahan kepada sahabat-sahabat baiknya semasa kecil. Perpisahan itu menjadi sebuah perpisahan yang menyedihkan, sekaligus mengesankan. Saya pun dibuat trenyuh akan kenyataan pahit itu, yang memang tidak bisa terhindarkan. 



Di bagian akhir ini, John Lasseter yang menyutradarai kedua film sebelumnya digantikan oleh Lee Ulkrich yang sebelumnya bekerja di bagian editing. Lasseter sendiri berada di belakang layar dengan menjadi penulis naskah. Pergantian sutradara tersebut nyatanya tidak menghasilkan film yang lebih mengecewakan dibandingkan kedua film sebelumnya, sebaliknya, bagi saya Toy Story 3 menjadi sajian yang jauh lebih lengkap dibandingkan film sebelumnya atau bahkan film animasi lainnya. Ulkrich dengan baik merangkum semua bentuk emosi itu : kita dibuat tertawa akan humor-humor yang diciptakan oleh para tokoh mainan itu, kita dibuat tegang oleh petualangan mereka yang seru dalam membebaskan diri dari neraka Sunnyside, kita dibuat kesal oleh tokoh Lotso yang jahat, kita dibuat terkejut dengan kecerdasan otak-otak mainan itu saat melarikan diri dari Sunnyside, dan tentu saja, kita dibuat sedih akan makna perpisahan tersebut... Sungguh, Toy Story 3 adalah sajian yang luar biasa menakjubkan, pun karena ini hanyalah sebuah film animasi!


11 comments:

  1. film favorit ane untuk kat animasi nih

    ReplyDelete
  2. cuma ini film animasi 3D yg bikin emosi ane ga keruan gan...palagi pas akhir2 crita.. sedih bner gan
    jadi pengen nnton lg niy film

    ReplyDelete
  3. ini film toy story yg paling bagus yg pernah ane tonton.
    ane smp terharu nontonya gan

    ReplyDelete
  4. harus nonton agan2 semua!!!!

    lucu = banget
    sedih = banget
    kualitas gambar = keren banget
    soundtrack = keren banget
    cerita = perfect

    ane udah nonton 2x berturut" gan, yg biasa sama yg 3d,
    sama sekali ngga ngebosenin gan,

    tapi menurut aye mending jangan 3d,
    efek 3dnya ngga terlalu ditonjolin dari film ini,
    dan agak sedikit mengganggu konsentrasi nonton bro :d

    ane lebih ngakak pas nonton yg ga 3d soalnya

    its just perfect
    thats all !!

    ReplyDelete
  5. itu latso jahat bener dah hiks .. padahal dah ditolongin eh mau slamet sendiri..

    paling lucu sih menurut wa si buzz..:d

    smoga dibikin lagi toy story 4 !!

    berharap

    ReplyDelete
  6. ini nih yg 3d keluar ..
    mantepp dah ini film lucu dan unik

    ReplyDelete
  7. ending nih film lumayan sedih nih,
    tpi mantep lah

    ReplyDelete
  8. gan toys tory 4 ga ada ya? berarti udh tamat dong nih

    ReplyDelete
  9. gak pernah bosen liat toy story episode berapapun

    ReplyDelete